Sabtu, 14 Juni 2008

RAPPORT, HUBUNGAN YANG PENUH SIMPATI

Pernah beberapa waktu yg lalu, saya begitu tidak suka dengan seseorang, yang menurut angapan saya orang itu sangat menyebalkan. Memandangnya saja, sudah membuat perut saya mual. Saya beranggapan, orang itu tidak memiliki sedikitpun sesuatu yang bagus, yang membuat saya suka kepadanya. Yang lebih bikin repot lagi, setiap hari saya pasti ketemu dengan orang itu. Keadaan yang tidak sehat ini, memang membuat saya menjadi tidak sehat. Ini harus segera diakhiri.

Kemudian saya mengubah mind set saya, dengan cara mengubah asumsi dasar saya terhadap orang yang saya benci tersebut, yang dikalangan para praktisi Neuro-Linguistic Progamming (NLP), disebut dengan presupposition.

Presupposition saya terhadap orang itu adalah, bahwa orang itu memiliki sumber kebaikan yang begitu besar, dan cara pandang saya terhadap orang itu sangat berbeda derngan cara pandang orang tersebut terhadap dirinya sendiri. Peta saya dengan peta orang itu pasti tidak sama, dan saya tidak bisa memaksakana peta saya untuk diikuti oleh orang itu.

Saya harus membangun hubungan yang penuh rasa simpati, yang saling menghargai, hubungan yang menjadikan saya bukan merupakan ancaman atau saingan bagi orang orang itu. Itulah yang dalam terminologi NLP disebut dengan Rapport. Dalam The Little Oxford Dictionary, rapport diterjemahkan menjadi sympathetic relationship.

Ada 3 cara untuk mencapai keadaan rapport yang dikenal dengan 3 R yaitu Respect (respek/penghargaan/pengakuan), Recognition (pengakuan/perhatian) dan Reassurance (pemulihan nyali/keberanian).

Kesemuanya itu dilakukan dengan apa yang disebut matching. Matching tidak lain merupakan upaya kita agar tune in atau melakukan penyesuaian (calibrate) pada suatu aspek dari bahasa tubuh orang lain. Artinya, pada saat kita melakukan komunikasi, perhatian kita harus benar-benar fokus pada orang lain. Bagaimana cara bicaranya, gerak tubuh, volume suara dan sebagainya, dan kita berusaha untuk menyesuaikan diri.

Saya menerapkan cara itu kepada orang yang sangat saya benci. Hasilnya ? Alhamdulillah. Dia menjadi salah satu sahabat saya yang paling hangat dan baik. Saya pun menerapkan teknik-teknik NLP pada saat melakukan hipnoterapi kepada klien-klien yang datang kepada saya. Dan banyak yang berhasil.

Jika Anda memiliki problem yang sama, silakan datang ketempat saya dan mari kita berbincang-bincang dan fokus pada hasil (outcomes focused) dan jangan fokus pada masalah (problem focused).

Salam sukses dan sangat bahagia

Bambang Sudiono,
Hypnotherapist / Motivator
e-mail : sdnbambang@yahoo.com
blogsite: http://revito.blosgpot.com/
telp: 021-8200127
HP : 081319021625

Minggu, 20 April 2008

SAYA BERANGKAT NAIK HAJI SECARA AJAIB DAN ANEH

Waktu itu malam bulan Ramadhan di tahun 1995. Kehidupan saya pada saat itu sudah cukup mapan. Memiliki mobil pribadi, rumah pribadi, istri yang baik, dan seorang putri masih sekolah di SLTA. Saya solat, namun belum sebagus orang-orang alim yang sering saya temui di mesjid. Doa doapun belum banyak yang saya hafal. Jika berdoa-pun saya selalu menggunakan bahasa Indonesia, namun selalu didahului dengan membaca Surah Al-Fatihah, istghfar dan salawat kepada Nabi SAW. Setiap akhir doa saya tetap bersalawat kepada Nabi SAW dan mengucapkan alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Saya beragama secara biasa-biasa saja. Saya tidak membenci orang yang tidak solat atau tidak puasa, saya berpikir nanti juga mereka akan solat ataupun puasa. Toh saya juga belum tentu lebih baik dari mereka. Teman saya juga dari berbagai kalangan, ada orang Batak yang Kristen, ada Batak Islam, ada yang Jawa Kristen ada yang Jawa Islam, ada orang Bali yang Hindu, macam-macamlah, karena saya orang kerja yang harus berinter-aksi dengan siapapun tanpa memandang suku atau agama yang dianutnya. Ada juga yang sangat taat beragama dan sering menyindir-nyindir saya, karena saya belum berhaji, padahal mampu. Saya diam saja.

Saya harus ada di Mekah, sekarang juga.
Sampailah pada malam bulan Ramadhan di tahun 1995. Selesai solat tarawih dimesjid kampung dekat rumah, saya menonton televisi, saya masih ingat di RCTI, mengenai tayangan tarawih di Mesjidil Haram. Alhamdulillah, pesawat televisi yang saya memiliki cukup lebar layarnya, sehingga saya dapat melihat dengan jelas kerumunan orang yang sedang solat berjamaah yang kiblatnya ke Ka”bah. Pada saat kamera meng-close up Kabah begitu dekat, hati saya bergetar. Saya berkata kepada diri saya sendiri denganh tegas dan jelas: Saya harus ada disana saat ini juga. Saya ulangi lagi berkali-kali, saya harus berada disana, saya harus berada di Mekah bersama dengan yang lain-lainnya, tahun ini juga, sekarang, sekarang, sekarang. Saya gambarkan diri saya sudah berada di Mekah, sudah mengekan kain ihram, sudah tawaf. Saya bayangkan diri saya sudah benar-benar berada di Mekah.
Besoknya saya berangkat kekantor sepeti biasa. Setelah saya duduk diruangan serta menanda tangani berkas-berkas, sekretaris saya muncul dan bilang, Pak Hafid Pamuncak (cameraman senior, yang sering membantu biro perjalanan haji plus Maktour) ingin ketemu Mas Bambang. Semua rekan kerja saya, apakah itu sekretaris, staff admin, repoter atau camaraman menyapa saya dengan sebutan Mas bukan Pak. Saya pikir itu bagus, lebih egaliter dan tidak berbau feodal kantoran. Dan pastinya saya jadi muda terus karena dipangil Mas....
Intinya Pak Hafid menyampaikan tawaran bos Maktour, Fuad Hasan Mansur, untuk mengajak saya berangkat haji. Saya tertawa, saya pikir Hafid ini bercanda, karena jadwal keberangkatan haji waktunya tidak lama lagi. Dia meyakinkan saya bahwa apa yang dia bilang sungguh-sungguh, bukan main-main. Oke, saya bilang, saya harus bayar berapa. Tidak Mas, tidaak, Mas Bambang tidak bayar, tapi diundang oleh Pak Fuad.

Surat kesehatan urus sendiri.
Hafidz kelihatannya sungguh-sungguh. Kemudian saya mulai bergerak, menyiapkan foto-foto dan keperluan lain diantaranya surat kesehatan, biasa disebut kartu kuning. Karena saya tidak memegang berkas apapun mengenai keberangkatan saya, saya berinisiatif sendiri ke kanwil kesehatan untuk mendapat kartu kuning. Petugas disana meminta surat pengantarnya, sebab memang itu sudah lazim. Tapi saya bilang ini mendadak, nanti disusulkan. Petugas yang baik itu mengerti dan jadilah saya memilki kartu kuning yang penting saat kita memasuki Jeddah.
Rencana “naik haji” saya ini hanya diketahui oleh istri saya, yang lain tidak saya beri tahu, sebab rencana keberangkatan saya ini rada aneh dan ajaib, yang secara akal sehat sesuatu hal yang tidak mungkin. Istri saya sering bertanya kesaya dengan nada heran campur tidak percaya, Pak bener ya mau kehaji, koq kelihatannya santai, nggak kayak orang-orang pada sibuk. Saya memang “santai”, kelihatan santai, namun sebenarnya tidak demikian. Selesai ngantor saya ke Maktour, bertemu Pak Fuad untuk merealisasikan keberangkatan saya. Pernah suatu saat bos Maktour itu bilang kesaya, mas Bambang, visa nya sulit banget nih, bagaimana kalau Mas Bambang umroh saja. Saya jawab dengan tenang, saya maunya haji beneran Pak.

Berangkat hanya diantar istri dan anak
Singkat cerita, setalah saya minta izin pimpinan, saya benar-benar berangkat ke Mekah bersama dengan orang-orang berduit yang harus membayar mahal, karena itu adalah haji plus. Pelepasan keberangkatan dilakukan di Hotel Kartika Chandra. Jika yang lain diantar oleh keluarga dan sanak saudara, saya hanya dilepas oleh istri dan anak saya. Tidak ada seorangpun ditempat tinggal saya yang mengetahui bahwa saya berangkat ke Mekah.

Tahun berikutnya berangkat haji bersama istri
Sesampai di Mekah setelah melakukan tawaf selamat datang, ya semacam minta izin-lah kepada Allah SWT (ada istilahnya, tapi saya lupa) saya langsung ketelpon umum untuk menelpon istri saya dan mengabarkan kalo saya sudah sampai di Mekah. Namun tanpa diduga-duga, diakhir percakapan saya katakan kepada istri saya kira-kira begini. Bu disini enak banget, tahun depan kita berangkat sama-sama ya. Istri sayaa diam saja. Saya ulangi lagi pertanyaan itu, namun dijawabnya lain dan dia mengatakan, udahlah pak, sekarang istrirahat dulu. Saya belum puas, saya bilang ibu harus jawab pertanyaan saya, tahun depan kita berangkat sama-sama. Sebelum istri saya menjawab ya, saya tidak akan matikan telpn. Akhirnya istri saya menjawab dengan ya, dan telepon saya matikan.
Ya, tahun haji berikutnya saya ke Mekah dengan istri saya melalui Maktour, tentu dengan membayar secara normal. Kalau tidak salah ada discont sedikit, saya lupa. Thakns Pak Fuad.
Perjalanan haji yang menyenangkan dan membahagiakan. Kami sekan-akan berada di surga dunia, menyenangkan, semua serba enak, nyaman, kita tinggal beribadah sekhusuk-khusuknya. Saya benar-bernar terasa ada disurga, konon jika kita berada di surga, kita baru berpikir saja atau istilah Jawa-nya ngretek dihati terhadap apa yang kita inginkan, barang itu sudah muncul. Ceritanya begini, pada waktu makan pagi, saya ngomong ke istri saya, enak kali’ ya kalau ntar siang makan pake sayur asem. Istri saya bilang begini, nggak mungkinlah Pak ini kan di Arab, mana ada sayur asem. Apa yang terjadi ? Ajaib. Aneh. Pas makan siang, benar-benar ada sayur asem, sebab kateringnya memang orang Indonesia. Yang membedakannya adalah sayur asemnya pake terong Arab. Tapi ngga apa-apalah, itu tetap sayur asem.
Alhamdulillah. Moral dari kisah saya ini adalah, tetaplah berdo’a dan memohon kepada Allah SWT. Dan tetaplah berpikiran positif. Allah mernciptakan pikiran yang merupakan bagian dari tubuh kita, dengan sifat-sifat dan karakteristik tersendiri. Pikiran mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat yang orang-orang di barat menyebutnya dengan MIND POWER.
Berpikirlah tentang kemakmuran, kesehatan yang prima, rejeki yang belimpah-limpah, kemampuan untuk bersedekah dalam jumlah besar, dan ketaatan beribadah, maka Allah Yang Maha Gagah Perkasa akan menggerakan jutaan para malaikat, alam semesta, orang-orang, peristiwa, kejadian-kejadian untuk mendorong kita menuju pencapaian seperti apa yang kita pikirkan.
Anda pun dapat melakukan apa yang sudah saya lakukan. Tuhan tidak akan mengubah Anda, sebelum Anda menguba diri Anda sendiri. Ubahlah cara berpikir kita, mulai sekarang. Tidak ada yang terlambat. Kesuksesan dan kebahagiaan hidup lahir batin, adalah hak Anda.
Jika ingin berkonsultasi untuk memberikan daya dorong pada motivasi, kekuatan pikiran pada hal-hal yang positif dan menghancurkan mental block yang mengunci pikiran Anda, saya siap menjadi konsultan Anda.

Bambang Sudiono
Hypnotherapist / motivator
\email: sdnbambang@yahoo.com
Blog : http://revito.blogspot.com/
Telp : Hypnotherapy Home 021-8201127
HP 081319021625

YOU ARE WHAT YOU THINK

Ya benar, Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Pencapaian Anda sekarang ini merupakan buah pikiran Anda dimasa-masa yang lalu, baik secara sadar ataupun tidak sadar. Repotnya yang banyak masuk kedalam alam pikiran bawah sadar Anda adalah pikiran-pikiran tentang kegagalan, ketakutan menjadi miskin, takut sakit yang tidak sembuh-sembuh dan ketakutan-ketakutan lain mendarah daging dalam diri Anda dan sekaligus menjadi sistem nilai Anda.
Apakah itu bisa diubah. Saya ingatkan Anda bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib Anda, sampai Anda mengubahnya sendiri. Yang ingin saya katakan adalah Anda dapat mengubah diri Anda dengan mengubah cara berpikir Anda. Dalam hipnoterapi, mengubah cara berpikir Anda adalah dengan teknik hipnosis. Anda dapat melakukannya sendiri. Atau jika mengalami hambatan Anda dapat berkonsultasi dengan seorang hipnoterapis atau motivator.
Saya yang berbasis ilmu komunikasi, disamping seorang dosen, juga seorang hypnotherapist bersertifikat, CHt (Certified Hypnotherapist dari IBH) dan juga motivator.
Saya menjadikan rumah saya sebagai HypnotherapyHome. Anak saya satu-satunya (perempuan) sudah menikah dan tinggal dirumahnya sendiri (tidak jauh dari tempat tinggal saya) dan sudah dikaruniai sepasang anak laki-laki dan perempuan (5 th dan 3 th), yang sehat, ganteng dan cantik, cerdas dan mudah-mudahan soleh dan solehah. Amiien.
Jadi saya hanya tinggal dengan istri saya dan seorang "asisten" istri saya, seorang wanita paruh baya yang solehah, yang membantu keluarga saya selama berpuluh-puluh tahun.
Jika Anda ingin berkonsultasi dengan saya, tinggal pilih, diruang tamu, ruang tengah atau dilantai 2 yang selama ini saya jadikan "kantor" saya. Tentu dengan perjanjian lebih dulu, mengingat saya juga masih memiliki aktifitas diluar. Kebanyakan yang berkonsultasi dengan saya memilih ruang tengah. Percayalah, Anda serasa berada dirumah sendiri. Rumah saya cukup nyaman, bersih dan hangat dan santai. Untuk mencapai rumah saya cukup mudah.
Jika Anda membutuhkan konsultasi silakan kunjungi saya di alamat berikut :

PROREVITO HYPNOPLUS
Hypnotherapy Home

Kemang Pratama I,
Jl. Niaga IV, Blok E-60, Pekayon, Bekasi
telp : 021-8201127
hp : 081319021625
email : sdnbambang@yahoo.com
blog : http://revito.blogspot.com/

Saya tungga Anda dan salam sukses,

Bambang Sudiono
hypnotherapist / motivator

Sabtu, 23 Februari 2008

MEMINTA MA'AF, MEMPERKOKOH INTEGRITAS KITA. MEMBERI MA'AF, MENGELUARKAN RACUN DARI TUBUH KITA

Suatu hari yang gerimis, saya berjumpa dengan rekan sekantor pada sa’at melayat teman yang meninggal dunia. Kami sama-sama sudah tidak lagi bekerja ditempat yang sama. Sudah lama saya tak berjumpa dengan dia, seorang perempuan separuh baya, yang jarang sekali saya melihatnya tersenyum. Saya tanya apa kabarnya. Dia menjawab, juga tanpa senyum, baik-baik saja. Kemudian dia bercerita, bahwa suaminya sudah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu. Saya minta ma’af, tidak melayat, karena tidak ada informasi mengenai hal itu. Selama saya bekerja bersama-sama dengan dia, saya amati, memang dia benar-benar jarang tersenyum. Jikapun ia tersenyum, hanya menarik ujung bibir sedikit, hanya dalam hitungan detik, kemudian kembali lagi seperti biasa. Wajah yang gelap, dingin dan masam. Pada saat sama-sama bekerja, saya ingat betul, sebagaimana layaknya karyawan, ia juga tidak luput dari kekeliruan ataupun kesalahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Akan tetapi, dia tidak pernah mengakui kekeliruan ataupun kesalahan yang dilakukannya. Dia selalu mengelak, dan menimpakan kesalahan pada orang lain. Otomatis, menurut anggapan dia, dia tidak berbuat salah, dan karena tidak berbuat salah, dia tidak perlu minta ma’af, khususnya dalam konteks pekerjaan dikantor. Saya tidak tahu persis dalam kehidupan dirumahnya, apakah dia pernah meminta maaf kepada suami dan anak-anaknya, seandainya ia membuat kekeliruan sekecil apapun, juga dengan tetangga-tetanganya. Saya menangkap, ia mempunyai angapan keliru bahwa meminta ma’af adalah pekerjaan rendah dan hina. Dengan meminta ma’af, menurutnya, mengurangi kehebatan dirinya, dan menjadikan dirinya sangat rendah dan tidak hebat. Dengan meminta ma’af, berarti juga mengakui kesalahan-kesalahan dan itu sangat memalukan.

MEMINTA MA’AF MENGUBAH PANDANGAN ORANG TENTANG KITA
Dalam relasi hubungan antar manusia maupun, pandangan teman saya itu, keliru dan tidak tepat. Saya mempunyai pengalaman pribadi tentang ma’af dalam konteks pekerjaan. Suatu hari saya membuat kekeliruan dalam melaksanakan pekerjaan saya. Saya dipanggil oleh atasan saya. Sebelum memasuki ruangan, saya sudah siap untuk mengakui kekeliruan saya dan siap menanggung resiko apapun yang akan terjadi kepada saya, sekaligus saya ingin meminta ma’af atas kekeliruan tersebut. Setelah berbasa basi sebentar sang atasan kemudian menanyakan kepada saya tentang kekeliruan tsb. Pada awal pembicaraan, langsung saya minta ma’af atas kekeliruan tersebut dan saya siap diberikan sanksi atas kesalahan saya itu. Suatu keajaiban terjadi. Air muka atasan berubah menjadi teduh dan tersenyum. Begitu wajahnya berubah, langsung saya lanjutkan dengan argumentasi saya dan menjelaskan mengapa semua itu bisa terjadi. Sang tasan mengangguk-anggukan kepala. Akhir kata, pertemuan dengan atasan berakhir dengan happy ending dan saya mendapat tugas lagi yang lebih menantang. Tentu saja akan lain kejadiannya, bila pada awal pembicaraan saya memberikan alasan-alasan terlebih dulu mengapa kesalahan itu bisa terjadi, sampai lupa meminta ma’af atas kesalahan tersebut.

MEMINTA MA’AF MENGUATKAN KREDIBILTAS KITA

Saya beranggapan, dengan meminta ma’af justru menguatkan kredibilitas kita, menaikan harga diri kita dan mengakui keberadaan kita sebagaimana manusia, yang tidak luput dari kekeliruan. Tentu menjadi lain masalahnya, bila kita melakukan kekeliruan yang sama, dan kesalahan yang itu-itu juga. Jika demikian masalahnya, kita setara dengan keledai.
Oleh sebab itu, minta ma’aflah, jika memang kita benar-benar bersalah atau melakukan kekeliruan, sekecil apapun kesalahan yang kita lakukan. Efeknya sungguh luar biasa.
Pada waktu Pak Harto sakit dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina/ RSPP, Pak Habibie jauh-jauh datang dari Jerman ingin menjenguk. Tapi Pak Habibie tidak bisa menjenguk, beliau hanya diperbolehkan “parkir” dikamar sebelah tempat Pak Harto dirawat.
Menurut berita-beita di surat kabar dan televisi, keluarga Pak Harto tidak menemui Pak Habibie, karena sibuk menjaga Pak Harto. Akan tetapi ada kabar yang menyatakan, bahwa keluarga Pak Harto masih sakit hati dengan Pak Habibie, yang dianggapnya telah mengkhianati Pak Harto, sa’at Pak Harto lengser dari jabatan Presiden. Kasus Pak Habibie hampir mirip dengan yang dialami Pak Harmoko. Ada kesan keluarga Pak Harto masih memendam duri dan racun, serta tidak ingin mema’afkan Pak Habibie atau siapapun yang dianggap telah mengkhianati Pak Harto. Namun pada sa’at Pak Harto meninggal dunia, keluarga Cendana memasang iklan satu halaman penuh. Isinya disamping mengucapkan terima kasih, juga permohonan kepada seluruh khalayak untuk mema’afkan segala kesalahan Pak Harto, selagi beliau masih hidup.
Ada semacam kontradiksi disini. Disatu pihak keluarga Cendana tidak mau memaafkan orang-orang yang masih hidup, namun dipihak lain, mereka meminta orang-orang lain untuk mema’afkan Pak Harto yang sudah meninggal dunia. Bukankah akan lebih baik, pemberian ma’af diberikan kepada orang-orang yang masih hidup.

MEMBERI MA’AF DAPAT MENGUBAH ORANG LAIN
Sekarang kita coba flash back, pada abad ke 5 masehi atau awal-awal tahun hijriyah, sekitar 1500 tahun yang silam. Pada masa itu Nabi Muhammad SAW berada pada masa awal kenabian beliau. Nabi SAW berdakwah ke Thaif, seorang diri. Apa yang beliau dapatkan ? Beliau ditolak dan dihina. Tidak itu saja, warga Thaif melakukan tindak kekerasan dengan mempari batu hingga Nabi SAW berdarah darah. Pada sa’at itu turunlah malaikat Jibril As. Jibril bertanya kepada Nabi SAW, kira-kira dialognya begini; “Wahai Rasullullah SAW, mau diapain nih orang-orang Thaif ?. Saya bisa urug mereka dengan gunung dan membinasakah mereka semua”
Kemudian Nabi SAW menjawab “ Ga’ usahlah ya Jibril, mereka berbuat begitu, karena mereka belum mengetahui” .
Jawaban Nabi SAW sangat singkat namun penuh makna. Didalamnya terkandung permakluman dan pemberian ma’af kepada orang-orang Thaif.
Kisah lain meriwayatkan, bahwa hampir setiap hari ketika Nabi SAW ingin berangkat ke mesjid, ia selalu diludahi oleh seorang tua Yahudi, namun Nabi SAW tidak pernah marah dan selalu mema’afkan orang itu. Sampai pada suatu hari, Nabi SAW merasa, koq tidak ada yang meludahi saya. Kemudian beliau bertanya kepada para sahabat. Kira-kira dialognya begni; “Orang yang sering meludahi saya kemana ya, koq saya dalam beberapa hari ini tidak diludahi lagi”? Para sahabat merasa heran dan menjawab,” Orang itu lagi sakit ya Rasullullah. Ngapain Rasulullah nanyain dia, kan Rasulullah sering dihina dan diludahin segala”, kata para sahabat. Yang paling geregetan tentu saja Umar bin Khatab, bekas “preman” yang jadi muslim yang ta’at. Rasulullah diam sejenak dan kemudian berkata,” Antar saya kesana, saya ingin menjenguknya” Tentu saja para sahabat bingung, namun mereka tidak bisa menolak keinginan Rasulullah SAW, orang yang selama ini sangat mereka hormati dan segani karena kejujuran, keberanian dan ketegasaannya. Singkat cerita, berangkatlah Nabi SAW bersama para sahabat ketempat orang Yahudi yang sedang sakit. Tentu saja Yahudi tua itu merasa kaget. Dia meminta ma’af atas perbuatanya serta kekurang ajaran-nya kepada Nabi SAW selama ini, sambil menangis tersedu-sedu. Nabi SAW mema’afkan orang itu, tanpa prasyarat apapun. Dahsyat dan benar-benar ikhlas. Pada sa’at itu juga, sang Yahudi menyatakan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW dan tidak lama kemudian meninggal dunia.

NELSON MANDELA DAN XANANA GUSMAO
Kini kita kembali ke abad 21, abad milenium ini. Siapa yang tidak mengenal Nelson Mandela dan Xanana Gusmao. Nelson Mandela, sejak usia muda berada dalam penjara pemerintahan aparteid Afrika Selatan. Mandela penentang keras politik perbedaan warna kulit yang dilakukan oleh pemerintahan Afrika Selatan. Kita tidak pernah mengetahui wajah Mandela ketika masih muda. Kita hanya melihatnya lewat foto-foto yang disiarkan oleh televisi. Wajah pemuda berusia 25 tahunan. Kita mengenal Mandela setelah dia keluar dari penjara dengan rambut putih semua, berbeda dengan penampilan foto-fotonya ketika dia masih muda.
Apa yang terjadi setelah dia keluar dari penjara dan menjadi pemimpin negeri itu. Apakah dia membantai seluruh warga kulit puith disana. Sama sekali tidak. Nelson Mandela adalah negarawan sejati. Dia mema’afkan mereka semua yang telah memenjarakan dirinya puluhan tahun di penjara Afrika Selatan. Mandela melakukan rekonsiliasi dalam arti yang sebenar-benarnya, bukan basa basi, tanpa menyimpan sedikitpun dendam dihatinya. Sekarang kita melihat Afrika Selatan relatif normal sebagai sebuah negara. Dan ketika Mandela mundur sebagai Presiden Afrika Selatan, semuanya berjalan lancar, tertib dan aman.
Negara tetangga kita, Timor Leste memiliki seorang pemimpin yang mengetahui betapa dahsyatnya kekuatan pemberian ma’af, yaitu Xanana Gusmao. Selama ini ia hidup dihutan, diburu, berpindah-pindah tempat, namun jiwa kepemimpinannya, seperti halnya Nelson Mandela, tak pernah pudar. Xanana, setelah kemerdekaan Timor Leste menjadi Presiden, kini sebagai Perdana Menteri. Mungkin terlalu dibesar-besarkan membandingkan Nelson Mandela dengan Xanana Gusmao, namun yang ingin saya katakan, bahwa kedua orang itu benar-benar seorang pemimpin karena mampu mengubur masa lalu dan berupaya menatap kedepan, antara lain dengan memberikan ma’af, baik kepada institusi maupun individu yang dianggapnya telah membuat dia menjadi menderita atau bagi pemimpin yang cengeng menyebutnya teraniaya. Mereka benar-benar pemimpin yang cerdas, visioner, pema’af, tidak minta dikasihani dan tidak cengeng. Mereka benar-benar pemimpin sejati.
Setelah menjadi presiden Timor Leste, Xanana kerap berkunjung ke Indonesia. Ucapan-ucapannya tentang Indonesia cukup menyejukan, bijaksana, tidak ada kesan dendam sedikitpun yang muncul. Orangnya sederhana, tidak sombong, rendah hati, wajahnya enak dilihat karena mengalami detoksifikasi, yaitu mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh dan pikiran melalui pemberian ma’af.

PEMBERIAN MA’AF MERUPAKAN PROSES DETOKSIFIKASI
Kembali kepada diri kita masing-masing, apakah pemberian ma’af penting dalam upaya pencapaian kita untuk hidup berkelimpahan rejeki, kemakmuran, kesehatan, berbagi kepada orang lain baik harta maupun ilmu dan kebahagiaan sejati dalam arti kebahagiaan secara materi/finansial maupun kebahagiaan spiritual dalam arti keberadaan diri kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Saya berani mengatakan, bahwa pemberiaan ma’af sangat penting dalam pencapaian kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Kita umpamakan, pemberian ma’af semacam anti oksidan, yang memusnahkan radikal bebas dari tubuh dan pikiran kita. Tubuh kita menjadi lebih segar dan sehat, pikiran kita menjadi jernih, karena segala racun tubuh berupa dendam kesumat, iri hati, dan dengki lenyap pada saat kita memberikan ma’af kepada siapapun yang telah menyakiti kita. Apakah sulit ? Jika kita menganggapnya sulit, maka pemberian ma’af menjadi sulit. Namun jika pemberian ma’af kita katakan sebagai suatu keharusan, kita katakan bisa dilakukan, maka pemberiaan ma’af pasti dapat dilakukan.
Agar lebih mudah memahaminya, kita misalkan pemberian ma’af sebagai proses detoksifikasi, proses pengeluaran racun dari dalam tubuh kita. Pada saat kita memberika ma’af, maka yang sebenarnya terjadi adalah kita tengah mengeluarkan racun-racun diri tubuh dan pikiran kita. Yang kemudian terjadi adalah rasa lapang, segar, menyenangkan, aura wajah kita muncul berbinar, imjinasi kita tentang keberhasilan dan kesuksesan jelas tergambar, dan pada akhirnya apa yang menjadi keinginan kita, hidup yang nyaman, berkualitas, makmur, sukses dalam arti yang luas, benar-benar terwujud.
Cobalah memberi ma’af untuk hal-hal yang kecil lebih dulu, kemudian secara perlahan dilanjutkan dengan memberi ma’af kepada hal-hal yang menurut Anda sulit dilakukan, padahal mudah dilakukan. Tetaplah bersyukur, berdo’a, silaturahmi dan lakukan afirmasi bahwa hidup ini benar-benar menyenangkan, dan tidak ada alasan untuk menanam racun dalam diri kita.

Salam Sukses,
(Bambang Sudiono)

Senin, 18 Februari 2008

IMAJINASI KESUKSESAN ADALAH SASARAN MEKANISME SUKSES ANDA

Kebahagiaan adalah sebuah kebiasaan, sama seperti menyikat gigi atau mandi. Anda bisa memiliki kebiasaan ini. Demikian, Maxwell Maltz, MD dalam bukunya “Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri”. Maltz yang juga penulis buku yang fenomenal “Psikosibernetika” melanjutkan, kalau Anda sudah dibiasakan atau membiasakan diri untuk bersikap masam kepada diri sendiri atau kepada siapapun, tidak usah khawatir, karena Anda masih bisa berubah. Anda dapat beralih untuk memiliki kebiasaan kebahagiaan ini.
Salah satu cara untuk mengubah kebiasaan buruk adalah dengan mengubah citra diri Anda, siapa Anda, dan apa yang Anda idamkan. Citra diri ( self image) adalah konsepsi Anda sendiri mengenai orang macam apakah diri Anda. Jika gambaran mengenai diri Anda sebagai orang yang lemah, sebagai korban, sebagai orang yang tertimpa segala macam kesulitan, jika Anda tidak segera mengubah gambaran tersebut, dapat dipastikan Anda menjadi orang seperti itu. Gagal, lemah dan selalu ditimpa berbagai kesulitan. Namun gambaran atau citra diri tersebut bisa diubah, jika Anda mau mengubahnya, dan tidak ada alasan untuk berputus asa. Anda adalah sutradara dalam hidup Anda sendiri. Tuhan Yang Maha Mengubah, tidak akan mengubah diri Anda, sampai Anda mengubahnya sendiri.
Yang perlu Anda pelajari hanyalah belajar mengubah gambaran diri Anda, dengan menggunakan sedikit waktu dan energi, dengan mengikuti metode yang sudah terbukiti kebenarannya serta begitu mudah dan begitu dekat dengan kita semua, sehingga karena saking dekat dan mudahnya, sering kali kita mengabaikannya.

ANDA DAPAT MENGUBAH CITRA DIRI ANDA
Suatu fakta yang tidak bisa dibantah adalah bahwa citra diri dapat diubah. Orang tidak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk mengubah citra dirinya dan memulai hidup baru yang lebih kreatif, lebih produktif, lebih makmur, lebih sejahtera, lebih bahagia dalam arti kata yang sebenar benarnya. Bagi sebagian orang yang sedikit mengalami hambatan psikologis, peran seorang HYPNOTHERAPIST menjadi amat penting dalam membantu oleh mereka untuk mengubah citra diri dengan metode hypnosis.

IMAJINASI MENCETUSKAN MEKANISME SUKSES ANDA
Banyak diantara kita sering meremehkan imajinasi. Dianggapnya kita seorang pelamun, pengkhayal dan cenderung menjadi tidak realistis. Ternyata, imajinasi Anda begitu penting, sebab dapat mencetuskan mekanisme sukses Anda, mekanisme sangat kreatif dalam diri Anda yang melengkapkan sukses Anda dalam hidup. Bila kita mengacu pada buku “Psikosibernetika” karya Maltz, buku itu akan menuntun kita kepada apa yang disebut “pikiran bawah sadar”. Pikiran bawah sadar sebenarnya bukan “pikiran”, melainkan mekanisme pelayanan guna mencapai sasaran yang mencakup otak dan sistem saraf yang diperintah oleh pikiran. Pada dasarnya, pikiraan bawah sadar, yang merupakan “mesin” ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme pelayanan elektronik ciptaan Tuhan Yang Maha Melayani, tetapi lebih dahsyat daripada otak elektronik buatan manusia.
Kerjanya otomatis untuk mencapai sasaran yang Anda tetapkan sendiri. Umpanilah mekanisme ini dengan “sasaran sukses”, dan mekanisme ini pun akan berfungsi sebagai sebuah “mekanisme sukses”. Sebaliknya, umpanilah mekanisme ini dengan “sasaran kegagalan” seperti tidak mungkin, sulit, mustahil, omong kosong, tidak bisa dan unsur unsur negatif lainnya, maka otomatis mekanisme ini akan beroperasi sebagai “mekanisme kegagalan”
Sebagaimana mekanisme pelayanan lainnya, ini pun harus mempunyai sasaran yang didefinisikan secara jelas dan detail. Mekanisme pelayanan yang bekerja secara otomatis ini, berusaha mencapai tujuan yang disodorkan dalam bentuk gambaran mental yang kita ciptakan. Bagaimana menciptakan gambaran mental tersebut. Disinilah imajinasi berperan sangat besar. Gambaran mental diciptakan dengan menggunakan imajinasi. Imajinasi inilah yang memberi kita citra. Imajinasi tidak punya bentuk, namun dapat memberi Anda bentuk. Imajinasi memberi kita sasaran yang kita tuju. Imajinasi mempengaruhi setiap tindakan kita. Kita bertindak atau gagal bertindak, tindakan kita dipacu atau dihentikan nkarena imajinasi. Jika Anda menggunakan imajinasi secara positif, Anda bisa menjadikan diri Anda sendiri orang yang lebih besar.

INTISARI DARI SEMUA ITU
Pikiran bawah sadar merupakan mekanisme pelayanan otomatis. Beri masukan yang bernuansa sukses pada mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasi merupakan gambaran mental yang akan disasar oleh mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasikan secara jelas dan detail apa yang menjadi harapan kita. Ingat, sedapat mungkin imajinasi harus menggambarkan seolah olah hal itu sudah benar-benar terjadi, rasakan nuansanya, bunyinya, teksturnya. Terus ulang pada setiap kesempatan. Metode relaksasi penting dalam proses itu. Jika mengalami kesulitan dalam relaksasi dan fokus, minta bantuan pada seorang hypnotherapist untuk membantu dalam hal itu. Dan yakinlah, kita bisa mengubah diri kita menjadi lebih baik, lebih produktif, lebih makmur, lebih berkemampuan untuk memberi, karena kita berkelebihan rejeki, lebih sehat dan hidup kita lebih berkualitas dan bahagia dalam arti yang seluas-luasnya.
Tanggapan Anda sangat saya harapkan

Salam Sukses
Bambang Sudiono

Minggu, 17 Februari 2008

Tentang diri saya

Nama : Drs.H.Bambang Sudiono, MMSI
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : Jakarta, 5 April 1951
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Kemang Pratama I, Jl. Niaga IV, Blok E-60, Bekasi. Telp: (021)8201127 HP:081311417329
e-mail : sdnbambang@yahoo.com

Pekerjaan :Hynotherapist / Motivator
Dosen Ilmu Komunikasi,
Universitas Prof.DR.Moestopo (B), Jakarta
Dosen Stikom Interstudi, Jakarta


Pendidikan Formal :
1. SD Negeri di Jakarta, Lulus 1964.
2. SMP Muhammadiyah III, Jakarta, lulus 1967.
3. SMA Muhammadiyah I, Jakarta, lulus 1970.
4. Akademi Penerangan, Jakarta, lulus 1974.
5. Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Humas, Universitas Prof. Dr. Moestopo (B), Jakarta, lulus 1990.
6.Program Pasca Sarjana, Magister Manajemen Sistem Informasi Bisnis,
Universitas Gunadarma, Jakarta, lulus 2002.

Pendidikan informal dalam dan luar negeri :
1. Diklat Produksi Siaran Televisi, 1977
2. International TV News Exchange, AIBD, Kuala Lumpur, 1984.
3. NSK-CAJ Fellowship Programme, Tokyo, 1980
4. Pelatihan Jurnalistik, PWI Pusat, Jakarta, 1978
5. Lokakarya Teknik Mengajar, PPM-TVRI, 1989
6.Diskusi “Undang-undang Penyiaran dan Kebebasan Pers diIndonesia”UPDM (B), Jakarta, 2003.
7. School of Hypnotherapist, Jakarta, 2004




Pengalaman Luar negeri :

Kunjungan studi banding, ke Stasiun Televisi di Malaysia, Filipina, Jepang Swiss, Turki, Hongaria, untuk melihat aspek ekonomi dan politik dari sisi broadcasting di masing-masing negara.

Riwayat Pekerjaan :
1. 1977-1979 Reporter. Berita TVRI
2. 1979-1982 Redaktur Berita TVRI
3. 1982-1985 Redaktur Kepala Berita Nasional
4. 1985-1989 Redaktur Kepala Dunia Dalam Berita
5. 1989-1994 Koordinator Liputan Berita
6. 1994-1997 Koordintaor Liputan dan Pertukaran berita
7. 1998-1999 Kepala Pemberitaan TVRI Surabaya
8. 1999-2000 Kepala Reportase dan Siaran Langsung TVRI Jakarta
9. 2000-2001 Kepala TVRI Bandar Lampung
10. 2001-2003 Manajer Kreativitas TVRI Jakarta
11. 2003 -2004 Manager Produksi dan Dokumentasi TVRI Jakarta
12. Saat ini juga sebagai Dosen Ilmu Komunikasi,
pada Universitas Prof.DR.Moestopo (B), Jakarta.
13. Dosen Stikom Interstudi, Jakarta
14. Dosen Akademi Radio dan Televisi, Gunadarma, Jakarta
15. Hypnotherapist dan Motivator




Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.



Drs.H.Bambang Sudiono, MMSI

Prinsip-prinsip dasar mind power

Consicous – Alam Kesadaran 12 %
Sub Conscious - Alam Bawah Sadar 88 % (self image-believe systyem)
Yang mengisi sub conscious adalah pengalaman diri sendiri yang bersifat empiris dan informasi yang berasal dari luar diri kita
Super Conscious – Kesadaran Super

Otak Kanan dan Otak Kiri.
Otak kanan yang berkaitan dengan fantasi dan imajinasi
Otak kiri berkaitan dengan logika dan hitung menghitung

Servo mechanisme (Psycho Cybernetic, Maxwell Malt) adalah mekanisme pelayanan yang ada dalam system otak kita yang akan membentuk kita mau jadi apa nantinya. Fikiran apapun yang masuk kedalam diri kita akan direspon secara otomatis dan akan membimbing seluruh tindakan kita kepada apa yang menjadi focus kita hingga benar-benar terwujud. Bahkan menurut hukum daya tarik (the Law Attraction) yang diungkapkan Rhonda Byrne dalam bukunya The Secret, bukan hanya diri kita yang merespon fikiran tersebut, namun seluruh semesta, orang-orang lain bahkan kejadian-kejadian atau peristiwa ikut merespon dengan sangat sempurna apa yang menjadi fikiran kita dan mewujudkannya menjadi sesuatu yang nyata. Dengan demikian, apabila yang terpancar dari pikiran kita secara konsisten dan terus menerus adalah sesuatu yang bernuansa kesuksesan, kegembiraan, keberlimpahan, suka memberi dan berbagi, ketaqwaan, kemakmuran, mencintai dengan tulus, Insya Allah, pasti, baguslah kita,, begitualah jadinya kita.

Camkan ini: MUSUH TERBESAR KITA DAN SEKUTU TERBESAR KITA ADALAH PIKIRAN BAWAH SADAR KITA.

Apabila yang mendominasi alam bawah sadar kita adalah menyangkut kegagalan, lemah diri, negatif thinking sangat berbahaya bagi kualitas kehidupan kita. Untuk mengubah itu maka dikenal apa yang disebut HYPNOSIS. Artinya hypnosis adalah upaya untuk menata ulang pikiran bawah sadar kita.
Apabila kita sudah mampu melakukan self hypnosis, dalam arti alam bawah sadar kita sudah dapat menerima masukan masukan positif dari kita secara kompeten, maka akan ketemu dengan apa yang disebut AUTOMATIC GUIDANCE SYSTEM yang sudah dijelaskan pada awal tulisan ini. Gampangnya seluruh alam semesta akan mendorong kita menuju pencapaian-pencapaian yang sudah ditetapkan oleh bawah sadar kita secara otomatis. Ingat, apabila bawah sadar kita hanya berisi ide-ide kegagaalan, kemisikinan, tabah sampai akhir, prihatin dan sesuatu yang lemah, itu juga yang akan didapat.
Bagi yang beragama secara puritan, ingat ini bukan musyrik. Mekanisme pelayanan itu adalah ciptaan Allah SWT, sunatullahnya ya begitu, namun sedikit sekali oraang yang mengetahauinya.

Untuk menata ulang bawah sadar kita, dikenal apa yang disebut dengan CRAFT.
C- Cancel (batalkan progam buruk yang ada dalam bawah sadar)
R- Replace (ganti program buruk dengan program bagus dalam bawah sadar)
A-Affirmation (penegasan kembali terhadap program baru tersebut)
F-Focus (Pusatkan perhatian pada program baru tersebut)
T-Trainning (Latihan terhadap program baru)

Penting: Dalam melakukan Focus, harus digambarkan secara jelas apa yang menjadi impian kita. Rasakan bahwa itu sudah benar-benar terjadi. Jangan sekali-sekali menggunakan kata akan, tapi rasakan dan bayangkan bahwa hal itu sudah benar-benar terjadi dalam diri kita. Dalam memberikan masukan kepada bawah sadar kita, jangan masukan kata-kata racun dan sampah, seperti tidak mungkin, tidak bisa, jikalau, mustahil dsb. Buang kata-kata itu dalam kamus perbendaharaan kita. Biarkan otak kanan bekerja maksimal, yang selama ini sering diabaikan, guna mengimbangi otak kiri kita yang terlalu banyak menghitung. Biarkan otak kanan kita merdeka, untuk mendapatkan sesuatu yang bagi otak otak kiri tidak mungkin, tapi bagi otak kanan sangat mungkin.

(Bambang Sudiono)

SEKILAS TENTANG PIKIRAN BAWAH SADAR

Banyak orang sering bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, mengapa saya mudah sekali putus asa, sering gagal, pasrah dan pesimis. Sepertinya tidak memiliki masa depan. Suram dan gelap, persis seperti apa yang dia gambarkan selama ini. Namun tidak jarang kita temui manusia-manusia unggul penuh semangat, optimis dan mereka sukses dan makmur, balik lagi, persis seperti apa yang dia gambarakan selama ini. Padahal mereka memiliki pendidikan yang sama, umur juga tidak terpaut jauh., tetapi pencapaian-pencapaian mereka jauh berbeda. Mengapa bisa demikian. Jawabannya adalah : Mereka berbeda dalam meng-“entry” alam pikiran bawah sadar mereka.
Alhamdulillah, kita dianugerahi Allah SWT otak yang terdiri dari 30 milyar sel. Dan para pakar psikology, secara garis besar membagi dua pikiran manusia yaitu alam sadar atau kesadaran (conscious) dan fikiran bawah sadar (sub-conscious). Dan ternyata pengaruh alam bawah sadar demikian besar dalam membentuk perilaku kita dan sikap kita yaitu 88 %. Sedangkan “sumbangan” alam sadar kita hanmya 12 %.
Ini artinya kita sering kali “salah” dalam memberikan masukan kepada bawah sadar kita dengan info-info kelemahan diri seperti, tidak mampu, tidak mungkin, mana bisa, mustahil, dan kata-kata lain yang tidak memikili karakter sukses sedikitpun. Belum lagi orang yang tidak suka kepada kita karena iri hati dan sebagainya, yang sering menilai kita buruk. Secara tidak sadar kita menerima itu sebagai suatu fakta, padahal itu sama sekali tidak benar.
Sedangkan sifat alam bawah sadar menerima apapun yang disampaikan kepadanya tanpa bantahan, pembangkangan atau bentuk-bentuk penolakan lainnya. Alam bawah sadar juga tidak bisa membedakan apakah informasi itu suatu realita atau imajinasi. Semua yang masuk dianggap sebagai realita, dan dia akan “bergerak” sesuai dengan gambaran yang ada dalam pikiran bawah sadar. Dan semua itu bisa diubah dengan memformat ulang (reprogramming) pikiran bawah sadar kita menjadi lebih positif dengan teknik-teknik tertentu yang dikenal dengan HYPNOTHERAPY.
Mengenai hypnotherapy, Anda dapat membaca dalam blog ini juga dibagian yang lain. Silakan baca terus, dan berikan tanggapan Anda. (B.Sudiono)

Ubahlah diri Anda, maka Tuhan akan mengubahanya

Bambang Sudiono, itulah nama yang diberikan orang tua saya kepada saya. Menurut saya nama itu sangatlah gagah dan bagus, mengingat kedua orang tua saya adalah benar-benar bukan orang sekolahan atau priyayi. Kedua orang tua saya dari kalangan petani miskin yang lahir disebuah desa kecil di Kabupaten Tegal, yaitu Desa Lebaksiu yang jaraknya dari kota Tegal sekitar 12 km menuju kearah Purwokerto. Jiaka Anda suatu saat menuju Purwokerto dari arah Tegal, maka Anda akan jumpa sebuah tugu dikelokan meunju Purwokerto, disitulah kedua orang tua saya dilahirkan. Achmad Fattah, nama bapak saya, dan Tasripah nama emak saya. Keduanya sudah meninggal dunia, 30 tahun yang silam. Sayang sekali, sampai kedua orang tua saya meninggal, terutama emak saya, saya masih dalam proses hidup miskin, belum bisa membantu secara maksimal. Kini saya mengirim Al Fatihah, sesudah sholat saya. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya, dan menerima segala amal ibadahnya. Amin.
Saya sebut emak, karena memang demikian kami memanggilnya, bukan ibu atau bunda, atau apalah sebutan yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang berpunya. Saya sendiri lahir didaerah kumuh ditengah-tengah kota Jakarta, tepatnya di Kramat Lontar. Demikian juga saudara-saudara saya yang lain, semuanya lahir di dan dibesarkan di Jakarta dengan segala senang dan dukanya, namun lebih banyak dukanya daripada senangnya. Orang tua saya “merantau” ke Jakarta, tidak ingin jadi petani, namun jadi pedagang kecil, tepatnya pedagang kaki lima/PKL, yang sering diburu oleh Kamtib, yang keganasannya melebihi serdadu Israel sa’at memburu gerilyawan Palestina. Nyaris tidak memiliki rasa belas kasihan.
Kami bertujuh saudara, yang nama-namanya, benar-benar berbau priyayi. Salah satu adik saya, Gatot Sugito menghilang, tepatnya meninggalkan rumah sejak kelas 6 SD. Sampai kini, kami tidak mengetahui keberadaannya, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal. Kejadiannya sekitar 40 tahun yang silam, dan sudah dilakukan usaha pencarian, sampai ke “orang pintar” segala, namun tidak ketemu.

Do’a dan afirmasi dapat mengubah hidup kita
Dari semua saudara-saudara saya, mereka semua hanya tamat SMA, itupun atas bantuan saya karena sebagian dari mereka tinggal bersama saya dirumah kontrakan yang kecil, sementara saya baru setahun berumah tangga, dan baru pindah dari rumah mertua. Kemampuan saya saat itu, hanya mampu menyekolahkan adik-adik saya, hanya sampai tingkat SMA.
Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, saya, alhamdulillah, satu-satunya yang menyandang gelar sarjana/S 1, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof.DR. Moestopo (Beragama) dan paska sarjana/S 2, Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI), Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma. Semua S 1 dan S 2, saya capai sambil bekerja di TVRI. Awalnya bermula dari Akademi Penerangan. Saya masuk Akademi Penerangan selepas SMA tahun 1970.
Tentu timbul pertanyaan, koq bisa sih orang tidak berpunya kuliah, gimana ceritanya. Bisa-lah, karena saya ikut testing dan lulus, sedangkan kuliahnya mendapat bea siswa, dapat tunjangan uang dan setelah lulus langsung bekerja di Departemen Penerangan. Kemudian saya pindah ke TVRI, yang waktu itu pun sedang jaya-jayanya. Pindah ke TVRI pun tidak mudah. Saya juga ikut testing untuk bisa pindah ke TVRI, karena saya tidak mempunyai saudara (waktu itu istilahnya koneksi) yang bekerja di pemerintahan. Pada saat saya ikut testing di TVRI saya bertemu beberapa teman Akademi Penerangan yang sudah bekerja disana, karena mereka punya “koneksi”. Mereka bertanya, apa punya saudara atau kerabat di Departemen Penerangan atau TVRI, saya jawab tidak. Mereka tersenyum kecut dan bilang, sudah lebih baik pulang saja, harapannya tipis untuk bisa diterima. Saya abaikan ucapan mereka dan saya anggap angin lalu. Faktanya “koneksi” saya, ya testing itu. Namun saya punya keyakinan, saya pasti diterima, karena saya ingin mengubah nasib saya, dan menurut perasaan saya, saya punya kemampuan. Sebenarnya yang ingin melamar di TVRI adalah salah satu adik saya, namun melihat begitu banyaknya pelamar yang datang, sampai-sampai ruang satpam TVRI tempat pengambilan formulir rusak berat, dia mundur dan saya yang maju menggantikannya.

Kalau kita ingin berubah untuk maju, Tuhan pasti Ok-in saja
Payung saya adalah Firman Allah dalam Al Qur’an : Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai mereka mengubah diri mereka sendiri. Kemudian kalau dianalogikan, Allah tidak akan mengubah nasib saya, sampai saya mengubah diri saya sendiri. Itulah yang saya pegang sampai sekarang. Pilihan hidup, mau sukses, mau kaya, mau banyak amalnya, mau ta’at beribadah atau mau apa sajalah itu adalah pilihan kita. Kita mau menjadikan diri kita apa saja, Allah tinggal OK in saja, tidak akan meng-halang-halangi.

Gambarkan dengan jelas dan detail, apa keinginan kita. Rasakan seolah-olah itu sudah benar-benar terjadi.
Satu hal yang menjadi obsesi saya sejak kecil, mungkin pada waktu klas dua SMP barangkali, yaitu saya sering menggambarkan secara jelas dan nyata keinginan saya untuk hidup berkualitas, hidup layak, dan berkecukupan dan makmur. Saya ingin tercabut dari keadaan saya yang sangat miskin. Dan itu saya gambarkan dengan jelas. Pada sa’at kuliah dan jika dosennya menjemukan, saya pura-pura mencatat. Padahal yang saya lakukan adalah menggambar rumah yang besar, dan kebetulan saya bisa menggambar walau sedikit-sedikit, ada parabolanya (pada waktu itu parabola adalah barang mewah), ada mobilnya. Saya bayangkan pada sa’at itu saya ada didalamnya. Nyata dan jelas. Gambaran itu saya perjelas dalam do’a-do’a saya sesudah sholat. Saya yakinkan diri saya, bahwa Allah “pasti” mengabulkan do’a saya, siapapun saya. Saya ingat lagi, Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai mereka mengubah diri mereka sendiri. Kemudian saya katakan kepada diri saya sendiri: Hey Bambang Sudiono, Tuhan tidak akan mengubah nasib kamu, kalau kamu tidak mengubah diri kamu sendiri. Itu sudah suatu kepastian dari Tuhan, sunattullahnya ya sudah begitu, tidak perlu ragu lagi, karena itu adalah hal yang sangat pasti. Jika kita meragukan hal itu, berarti kita meragukan Kebesaran Allah SWT yang sudah wanti-wanti berfirman melalui wahyu yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Itulah pijakan saya dalam menjalani hidup ini. Itulah juga yang ingin saya sharing dengan Anda yang membuka blog ini.
Kemudian pertanyaan berikutnya adalah: apakah di usia saya yang masih sangat muda ini, yaitu 57 tahun, saya ulangi 57 tahun, saya sudah mencapai apa yang menjadi do’a dan afirmasi saya ?. Mari kita lihat sama-sama. Dari orang yang sangat miskin, semiskin-miskinnya, rumah lantai tanah, tembok-tembokan campur gedek, tidak ada listrik, tidak ada televisi, tidak ada tape recorder hanya radio transistor kecil merk Cawang, atap seng bekas dan genteng bekas (karena tidak mampu beli yang baru), tidak ada wc, buang air ke wc umum. Sa’at saya kuliah di Akpen, tahun 70 an, saya belajar menggunakan lampu semprong. Keadaan masih tetap demikian sampai saya menikah, th 1976. Sementara saya tinggal di rumah mertua yang keadaannya sedikit lebih baik, sudah ada listriknya dan pesawat televisi walau hitam putih. Alhamdulillah, dengan daya juang yang konsisten dan pantang menyerah, disertai do’a dan keyakinan diri yang begitu kuat, kini saya bisa tinggal didaerah yang kata orang cukup elit dikawasan Bekasi, yaitu Kemang Pratama. Dan itu rumah sendiri, bukan kontrak atau sewa, pergi kemana-mana naik mobil sendiri. Sebelumnya saya naik angkot atau bus, kemudian naik motor. Ada satu pengalaman pada sa’at saya naik angkot. Saya lihat penumpangnya dekil-dekil, bau keringat menusuk, meludah sembarangan, merokok pula tanpa memperhatikan keadaan penumpang yang lain, ma’af, betul-betul tidak terdidik dan bodoh. Sementara saya berpakaian paling rapih diantara mereka, karena pekerjaan saya menuntut saya demikian. Waktu itu saya sudah memiliki motor, namun demi kesehatan, saya tidak gunakan untuk berangkat kekantor, karena jaraknya terlalu jauh, Bekasi-Senayan. Langsung saya berkata kepada diri saya sendiri : Tempat saya bukan disini !!! Saya harus memiliki mobil sendiri !!! Saya tidak berkata, akan membeli mobil, yang saya katakan adalah saya harus memiliki mobil. Bagi alam bawah sadar maupun alam semesta, kata “akan” mempunyai perbedaan prinsip dengan kata “memiliki”. “Akan” belum terjadi, “memiliki” sudah terjadi. Responnya, sudah pasti berbeda. Dalam memberikan afirmasi kepada diri kita, gunakan kata-kata yang menggambarkan bahwa seolah-olah itu sudah benar-benar terjadi, bukan yang akan terjadi. Gambarkan dengan sangat jelas, sampai kedetail-detailnya apa yang menjadi keinginan kita.
Singkat cerita, saya sekarang hidup sangat layak, berdampingan dan bertetangga dengan orang-orang yang hidup cukup layak pula, berpendidikan, ta’at beragama dan tentu hidupnya berkualitas. Ya hidup berkualitas merupakan fokus saya dan menjadi pikiran saya dimanapun saya sedang berada. Pada saat saya berpikir hidup berkualitas yang ada dalam pikiran saya adalah menyangkut kekayaan, kesejahteraan, kesuksesan, kemampuan untuk memberi, membantu orang lain yang membutuhkan setelah itu melupakannya, dan banyak hal lain yang indah-indah, bagus dan positif.

Gunakan kata-kata yang bersifat aktif/positif, jangan gunakan kata-kata yang pasif/negatif
Saya tidak pernah mengatakan, saya tidak mau miskin, saya tidak mau sengsara, saya tidak mau melarat, saya tidak mau sakit dan tidak tidak yang lain. Sebab pada saat berkata tidak mau miskin, tentu yang menjadi pikiran saya adalah tentang kemiskinan, saat berkata tidak ingin melarat, maka kemelaratan-lah yang mendominasi pikiran saya, jika saya berkata tidak mau sakit, sudah pasti berbagai penyakit-lah yang mengendap dalam pikiran saya. Semuanya saya balik, dari pada berkata saya tidak mau miskin atau melarat lebih baik saya mengatakan saya ingin hidup sejahtera dan makmur. Dari pada berkata saya tidak mau sakit, lebih baik saya mengtatakan, saya ingin sehat. Demikian seterusnya. Saya berusaha menyingkirkan kata-kata negatif dalam perbendaharaan kata-kata saya seperti tidak mungkin, mustahil, tidak bisa, sakit, menderita, sengsara, suram, dsb, dan menagganti dengan kata-kata atau kalimat yang positif, mencerahkan dan bertenaga. Belakangan saya baca dalam The Secret tulisan Rhonda Byrne, bahwa apa yang kita pikirkan, akan menarik elemen atau energi yang sama kedalam diri kita dan akan mewujud seperti apa yang kita pikirkan. Rhonda menyebutnya dengan The Law Attraction atau Hukum Ketertarikan atau Hukum Daya tarik. Apabila hal-hal positif yang menjadi pikiran kita, maka ia akan menarik hal yang positif pula kedalam diri kita, demikian pula dengan hal-hal yang negaftif. Kembali pada awal tulisan ini, bahwa hidup memang sepenuhnya pilihan kita.
Dengan rendah hati ingin saya katakan, bahwa sejak kecil, saat SMP saya secara otodidak sudah mempraktekan hal-hal demikian. Kemudian saya banyak membaca buku-buku psikologi populer diantaranya yang menyangkut kekuatan pikiran (mind power) , yang prisnsipnya hampir sama dengan the Law Attraction, dan buku-buku pemberi semangat lainnya. Beberapa buku yang saya anggap cukup siginifikan adalah PsikoSibernetika tulisan Maxwell Malt, buku-buku tulisan Dale Carnegi dan banyak lagi buku-buku yang kecil dan mudah dibaca namun sangat bertenaga untuk membangun moitivasi kita.
Saya ingin mengatakan, bahwa semua buku itu menjadi semacam konfirmasi atau pembenaran dari pikiran saya selama ini, yang cuma ngarang-ngarang saja.
Saya sudah pensiun dari TVRI dan pernah menduduki berbagai jabatan yang amat stragis disana. Kini saya mengajar diberbagai perguruan tinggi, seperti di alma mater saya, Fikom Universitas Prof.DR Moestopo (Beragama), Akademi Radio Televisi dan Periklanan milik Gunadarma, dan STIKOM Interstudi. Belakangan saya mulai tertarik kepada hal-hal yang menyangkut motivasi dan pemberdayaan diri. Saya ingin menularkan pengetahuan saya dan pengalaman saya kepada orang lain. Berdasarkan pengamatan saya dan inter-aksi dengan orang lain, ternyata, belum banyak orang yang faham tentang motivasi (mind power) termasuk memotivasi diri sendiri, kendati mereka berpendidikan sarjana. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang “gagal” dalam menjalani kehidupan ini, atau paling tidak hidupnya biasa-biasa saja, yang seharusnya mereka bisa lebih dari itu. Mereka tidak punya daya hidup, berpikiran dan berbicara negatif, nyinyir, ngeyel, selalu menilai buruk dan memandang rendah orang lain, membenci orang kaya dan sukses (ini suatu isyarat yang sangat jelas, bahwa sampai matipun, mereka tidak akan pernah menjadi orang kaya dan sukses). Logikanya sederhana saja, karena secara tidak sadar, mereka menolak kekayaan dan kesuksesan, dan direspon oleh pikiran bawah sadar sebagai sistem nilai, bahwa segala bentuk kemakmuran dilarang singgah kedalam diri mereka. Secara tidak sadar, mereka memilih untuk hidup melarat, rumah kontrak seumur hidup, kesana kemari naik bus atau angkot, pakaian lusuh dan dicuci seminggu sekali. Dan itulah kehidupan yang mereka dapatkan, terlepas apakah mereka rajin beribadah atau tidak. Seandainya pun rajin beribadah, saya yakin orang-orang semacam ini pasti penuh keraguan, apakah do’a-do’anya akan dikabulkan Tuhan.
Ironisnya, jumlah orang semacam ini cukup besar. Semenara jika sedikit saja orang mengetahui apa itu mind power, paling tidak dia relatif hidup lebih makmur dan berkualitas, dan jumlahnya sedikit. Itulah antara lain yang menjadi afirmasi saya : Lebih banyak orang yang hidup makmur secara finansial maupun spiritual. Itu juga bentuk keberbagian saya kepada orang lain.

Motivator dan hypnotherapist
Saat ini disamping sebagai dosen saya juga seorang motivator dan hypnotherapist, dengan pertimbangan saya merasa memiliki bakat dan kemampuan berdasarkan pengalaman hidup saya selama ini. Untuk menjadi seorang hypnotherapist, saya tetap harus mengikuti pendidikan dan pelatihan antara lain Fundamental Hypnotherapist (certified) dan Advance Hypnotherapist (certified), dibawah naungan Indonesian Board of Hypnotherapist/IBH yang dipimpin oleh Yan Nurindra, orang saya hormati, sebab bagaimanapun juga dia adalah guru saya.
Seseorang baru diizinkan membuka praktek/klinik hypnotherapist setelah mengikuti Advance Hypnotherapist. Tentu saja itu yang berada dalam koordinasi IBH. Diluar IBH boleh-boleh saja membuka praktek, walau cuma belajar sekitar 10 menit. Mengenai hypnotherapist, pada dasarnya mengubah cara berpikir seeorang dengan metode-metode tertentu. Caranya adalah membongkar gudang pikiran yaitu alam bawah sadar yang selama ini dipenuhi dengan pikiran-pikiran buruk, seperti kegagalan,traumatik, selalu pesimis, tidak memiliki semangat, kebiasaan buruk seperti merokok, kegemukan dan perasaan-perasaan buruk lainnya dan mengganti dengan pikiran-positif dan bernas, pikiran-pikiran unggul dan kesuksesan, pikiran-pikiran sehat dan mencerahkan. Jika kita ingin mengubah diri kita menjadi lebih baik, yakinlah pasti bisa. Itu adalah janji Tuhan. Ingat, Tuhan tidak akan mengubah diri suatu kaum, sampai mereka mengubah diri mereka sendiri. Dan jika dianalogikan, Tuhan tidak akan mengubah diri kita, sampai kita mengubah diri kita sendiri. Jelas sekali. Mulai dari sekrang kita mengubah diri kita sendiri, menjadi lebih baik.
Mengenai hypnotherapist, ada tulisan saya secara khusus di blog ini, juga tentang the Law Attraction temuan Rhonda Byrne, disertai contoh-contohnya.
Itulah yang akan selalu menjadi topik pembicaraan kita dalam blog ini. Bila ada sesuatu yang kurang jelas bisa kita diskusikan bersama. Saya akan terus menulis tentang Hypnotherapist, mind power maupun the Law Attraction, serta menceritakan pengalamanan pribadi maupun pengalaman para sahabat yang telah berdiskusi dan berkonsultasi dengan saya.

Nama lengkap saya Drs.H.Bambang Sudiono,MMSi,
Alamat : Kemang Pratama I, Jl Niaga IV, Blok E-60
Pekayon Bekasi.
Telp: (021) 8201127 HP : 081319021625
e-mail :
sdnbambang@yahoo.com
blog :
http://revito.blogger.com/
Salam sukses !!!

proREVITO HypnoPlus - Hypnotherapy Home

proREVITO HypnoPlus
Hypnotherapy Home

Ds.H.Bambang Sudiono, MMSI, CHt
Hypnotherapist

Kemang Pratama I,
Jl.Niaga IV, Blok E-60
Pekayon, Bekasi 17116
Phone : (021)8201127
e-mail : sdnbambang@yahoo.com
blog : http://revito.blogspot.com/


* Help To Strenghthen Your Will And Motivation
* Reprogram Your Self Image
* Overcome Your Various Mental Block
* And Psychological Problem



Data Awal Subyek Yang Harus Diketahui

Umur
Pekerjaan
Hobi
Permasalahan


Afirmasi saya:

Hidup sukses dan bahagia secara finansial maupun spiritual, dalam arti memiliki rumah sendiri yang sangat layak dan berkualitas (sudah), memiliki kendaraan sendiri yang layak dengan AC yang dingin diiringi musik yang indah untuk bergerak kemana-mana (sudah), ibadah lumayan rajin-lah dengan sholat yang cukup rapat (dalam proses, dan itu akan selesai jika kita sudah berhenti sebagai manusia ).
Afirmasi lain adalah membagi kesuksesan, kebahagiaan, semangat hidup, dan rasa percaya diri kepada sebanyak-banyaknya orang, tanpa melihat status, apakah mereka pejabat atau kroco, tanpa melihat agama yang dianut, kaya, miskin, tua, muda, pasutri, duda, janda, jomblo, gay, lesbi, apakah mereka banyak pahala maupun banyak dosa. Saya sungguh ingin berbagi dengan makhluk ciptaan Tuhan yang bernama manusia, tanpa embel-embel apapun.

H.Bambang Sudiono, Drs, MMSI, CHt.

Minggu, 10 Februari 2008

Salam Jumpa

Hari ini saya membangun webblog tuk saling sharing.
Terima kasih atas kebaikan Juni Muryadi telah bantu buatin blog ini.