Selasa, 17 Februari 2009

KEMAKMURAN DAN KEBERLIMPAHAN DEKAT DENGAN KITA

Anda dengan beberapa teman, memasuki sebuah restoran berkelas. Saat masuk kedalam, Anda melihat seorang teman lama yg sudah lebih duduk di meja makan.

Anda menyapa dan menghampirinya. Kangen-kangenan sebentar, kemudian Anda menuju kemeja makan yang lain, karena teman lama Anda makan siang bersama teman-temannya yang lain.

Tidak lama kemudian teman lama Anda selesai makan dan menghampiri Anda untuk pamit, sambil menyerahkan kartu nama.

Kini Anda selesai makan dan menghampiri meja kasir untuk membayar. Namun kasir mengatakan, semua yang Anda makan beserta teman-teman Anda sudah dibayari oleh orang tadi.

Kemudian Anda menghubungi dia melalui HP untuk mengucapkan terima kasih.

Saya percaya Anda pernah mengalami kejadian tersebut dalam hidup Aanda.

Itu adalah bentuk kemakmuran dan keberlimpahan !!!

Apabila kita mensyukuri hal-hal semacam itu, percayalah kemakmuran dan keberlimpahan akan datang kepada kita secara berlipat-lipat ganda.

Rasanya kita harus banyak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan harus sering mencucapkan terima kasih kepada siapa saja yang telah memberi kebaikan kepada kita apapun bentuknya.

Semoga Bermanfaat,

Bambang Sudiono

mindpower-therapist / motivator

e-mail: sdnbambang@yahoo.com
blogsite : http://revito.blogspot.com/

telp: 021-8201127
HP : 081319021625 esia : 021-93557545

Minggu, 15 Februari 2009

KE-AJAIBAN DI SEKITAR SENAYAN

Kejadiannya seminggu yang lalu, ketika saya pulang mengajar dari Mustopo di Hang Lekir.
Waktunya selepas magrib. Jarak Hang Lekir dengan Kemang Pratama Bekasi cukup jauh, oleh sebab itu sebelum pulang saya sholat magrib dulu di mushola kampus.

Selesai sholat langsung saya menuju ke tempat parkir untuk mengambil mobil, kemudian meluncur dengan mulusnya. Eh, persis di depan Plaza Senayan ada pengendara motor menunjuk-nunjuk ke arah ban mobil saya. Namun karena saya tidak merasakan sesuatu yang janggal saya terus saja meluncur.

Pas dekat lapangan tembak Senayan, ada yang menunjuk-nunjuk ban mobil saya lagi. Saya turun untuk melihat-lihat ke bagian ban. Namun, karena saya lelah atau cape', saya tidak melihat sesuatu yang aneh pada ban mobil saya.

Saya naik ke mobil dan meluncur. Namun di dekat kantor Menpora, mobil terasa berat dan mulai miring. Wah kempes beneran nih. Saya harus berhenti, dan instink saya mengatakan berhenti harus ditempat yang aman, jangan dipinggir jalan.

Tepat didepan TVRI, tempat saya bekerja selama puluhan tahun, saya belokan kendaraan saya. Ban mobil saya kempes aabiiiiissss. Para satpam yang memang sudah mengenal saya langsung mendekati saya. Namun karena mereka bukan ahli ban, tidak banyak yang bisa mereka lakukan, cuma tanya ini itu yang tidak ada hubungannya dengan ban yang kempes.

Saya turun dan mengeluarkan dongkrak kecil dan kunci ban. Satpam kembali ke posnya.

Disinilah 'keajaiban" itu terjadi.
Pada saat saya membuka baut, dan rasanya susah banget, tiba-tiba muncul seseorang yang berusia paruh baya.

"Pak...dongkraknya kecil tuh dan kuncinya juga rada kurang pas. Pake' dongkrak saya aja Pak, dongkrak buaya, ngangkatnya enak dan kunci ban juga yang palang, ngggak melengkung kayak gitu...."

Akhirnya dia membawa dongkrak buaya lengkap dengan kuncinya.
"Biar saya bantu Pak..." Dia mulai bekerja membuka ban, dan juga mengeluarkan ban serep.

Ban serep saya karena jarang digunakan jadi rada kurang angin. Artinya, ban yang kempes
harus ditambal saat itu juga, sementara ban serep anginnya kurang. Akhirnya dia putuskan, "Kita tambel pak... ban dimasukan didalam mobil saya aja. Sebentar ya Pak.. saya telepon bos, bilang mau keluar sebentar cari makan. Saya nggak enak nanti kalo' bos keluar saya nggak ada."

Akhirnya saya naik mobil dia dan kelilingan caro tukang tambel ban. Ketemu. Eh, malah dia yang aktif banget. Saya tanya kenapa bukan saya saja yang bicara sama tukang tambal.

"Ga 'usah pak.. pakaian bapak kerapihan, takutnya entar dimahalin lagi"...

Saya tersenyum. Emang sih saya rada rapih karena baru pulang ngajar.

Semua beres. Dari dalam mobil saya telepon istri, bahwa ban saya kempes dan di tolong sama orang yang baik banget.
Dia mendengar sambil senyum dan ngomong begini : "Bagus pak telepon-telepon istri....Tapi kalo' bisa sih jangan telepon waktu susah doang, waktu enak juga ditelepon pak, misalnya pas dapet rejeki gede......"

Wah nyindir nih.

Saya tersenyum. Malaikat dari mana sih nih orang. Koq baik banget ya.

Setelah semua selesai saya mengucapkan terima kasih dengan ikhlas, dan agar terima kasih itu lebih bermakna saya siap kan amplop untuk "malaikat" ini yang ternyata bernama Anwar, seorang pengemudi dari perusahaan pemancar televisi.

Kejadian aneh terjadi lagi. Dia menolak pemberian saya dan berkata: "Ga usah pak, saya cuma mau bantu bapak aja. Nggak lebih dari itu

Saya paksa dia agar menerima pemberian saya. Dia tetap menolak dan akhirnya saya paksa dengan memasukan amplop itu kedalam saku celananya.

Akhirnya dia mengucapkan terima kasih dan berkata "Hati-hati di jalan ya pak...."

Aduh berntung sekali ya si bos, yang punya pengemudi yang sangat baik itu.

Moral dari kisah nyata ini:
Sebaiknya kita selalu memandang manusia sebagai makhluk Tuhan yang sangat baik dan suka menolong. Itu menjadi mind set kita. Maka kita akan menemui orang-orang semacam itu.

Tips singkat:
Sebelum kita melakukan aktifitas di pagi hari, sebaiknya kita berdo'a lebih dulu sesuai dengan agama dan keyakinan kita masing-masing.

Kemudian kita melakukan afirmasi atau penegasan kepada diri sendiri sbb:
HARI INI ADALAH HARI YANG SANGAT MENYENANGKAN, NYAMAN, MENCERAHKAN, HARI YANG PENUH BERKAH DIMANA REJEKI TERUS MENGALIR KE ARAH DIRI SAYA BERLIMPAH-LIMPAH, HARI YANG DI PENUHI OLEH ORANG-ORANG YANG SANGAT BAIK DAN BERJUMPA DENGAN MEREKA. DAN SAYA TETAP SEHAT SELAMAT MULAI DARI BERANGKAT HINGGA TIBA KEMBALI KERUMAH.

Salam Sukses dan Penuh Berkah

Bambang Sudiono
mindpower-therapist & motivator

telp: o21-8201127
HP : 081319021625 esia :021-93557545

e-mail : sdnbambang@yahoo.com
blog : http://revito.blogspot.com/