Minggu, 15 Februari 2009

KE-AJAIBAN DI SEKITAR SENAYAN

Kejadiannya seminggu yang lalu, ketika saya pulang mengajar dari Mustopo di Hang Lekir.
Waktunya selepas magrib. Jarak Hang Lekir dengan Kemang Pratama Bekasi cukup jauh, oleh sebab itu sebelum pulang saya sholat magrib dulu di mushola kampus.

Selesai sholat langsung saya menuju ke tempat parkir untuk mengambil mobil, kemudian meluncur dengan mulusnya. Eh, persis di depan Plaza Senayan ada pengendara motor menunjuk-nunjuk ke arah ban mobil saya. Namun karena saya tidak merasakan sesuatu yang janggal saya terus saja meluncur.

Pas dekat lapangan tembak Senayan, ada yang menunjuk-nunjuk ban mobil saya lagi. Saya turun untuk melihat-lihat ke bagian ban. Namun, karena saya lelah atau cape', saya tidak melihat sesuatu yang aneh pada ban mobil saya.

Saya naik ke mobil dan meluncur. Namun di dekat kantor Menpora, mobil terasa berat dan mulai miring. Wah kempes beneran nih. Saya harus berhenti, dan instink saya mengatakan berhenti harus ditempat yang aman, jangan dipinggir jalan.

Tepat didepan TVRI, tempat saya bekerja selama puluhan tahun, saya belokan kendaraan saya. Ban mobil saya kempes aabiiiiissss. Para satpam yang memang sudah mengenal saya langsung mendekati saya. Namun karena mereka bukan ahli ban, tidak banyak yang bisa mereka lakukan, cuma tanya ini itu yang tidak ada hubungannya dengan ban yang kempes.

Saya turun dan mengeluarkan dongkrak kecil dan kunci ban. Satpam kembali ke posnya.

Disinilah 'keajaiban" itu terjadi.
Pada saat saya membuka baut, dan rasanya susah banget, tiba-tiba muncul seseorang yang berusia paruh baya.

"Pak...dongkraknya kecil tuh dan kuncinya juga rada kurang pas. Pake' dongkrak saya aja Pak, dongkrak buaya, ngangkatnya enak dan kunci ban juga yang palang, ngggak melengkung kayak gitu...."

Akhirnya dia membawa dongkrak buaya lengkap dengan kuncinya.
"Biar saya bantu Pak..." Dia mulai bekerja membuka ban, dan juga mengeluarkan ban serep.

Ban serep saya karena jarang digunakan jadi rada kurang angin. Artinya, ban yang kempes
harus ditambal saat itu juga, sementara ban serep anginnya kurang. Akhirnya dia putuskan, "Kita tambel pak... ban dimasukan didalam mobil saya aja. Sebentar ya Pak.. saya telepon bos, bilang mau keluar sebentar cari makan. Saya nggak enak nanti kalo' bos keluar saya nggak ada."

Akhirnya saya naik mobil dia dan kelilingan caro tukang tambel ban. Ketemu. Eh, malah dia yang aktif banget. Saya tanya kenapa bukan saya saja yang bicara sama tukang tambal.

"Ga 'usah pak.. pakaian bapak kerapihan, takutnya entar dimahalin lagi"...

Saya tersenyum. Emang sih saya rada rapih karena baru pulang ngajar.

Semua beres. Dari dalam mobil saya telepon istri, bahwa ban saya kempes dan di tolong sama orang yang baik banget.
Dia mendengar sambil senyum dan ngomong begini : "Bagus pak telepon-telepon istri....Tapi kalo' bisa sih jangan telepon waktu susah doang, waktu enak juga ditelepon pak, misalnya pas dapet rejeki gede......"

Wah nyindir nih.

Saya tersenyum. Malaikat dari mana sih nih orang. Koq baik banget ya.

Setelah semua selesai saya mengucapkan terima kasih dengan ikhlas, dan agar terima kasih itu lebih bermakna saya siap kan amplop untuk "malaikat" ini yang ternyata bernama Anwar, seorang pengemudi dari perusahaan pemancar televisi.

Kejadian aneh terjadi lagi. Dia menolak pemberian saya dan berkata: "Ga usah pak, saya cuma mau bantu bapak aja. Nggak lebih dari itu

Saya paksa dia agar menerima pemberian saya. Dia tetap menolak dan akhirnya saya paksa dengan memasukan amplop itu kedalam saku celananya.

Akhirnya dia mengucapkan terima kasih dan berkata "Hati-hati di jalan ya pak...."

Aduh berntung sekali ya si bos, yang punya pengemudi yang sangat baik itu.

Moral dari kisah nyata ini:
Sebaiknya kita selalu memandang manusia sebagai makhluk Tuhan yang sangat baik dan suka menolong. Itu menjadi mind set kita. Maka kita akan menemui orang-orang semacam itu.

Tips singkat:
Sebelum kita melakukan aktifitas di pagi hari, sebaiknya kita berdo'a lebih dulu sesuai dengan agama dan keyakinan kita masing-masing.

Kemudian kita melakukan afirmasi atau penegasan kepada diri sendiri sbb:
HARI INI ADALAH HARI YANG SANGAT MENYENANGKAN, NYAMAN, MENCERAHKAN, HARI YANG PENUH BERKAH DIMANA REJEKI TERUS MENGALIR KE ARAH DIRI SAYA BERLIMPAH-LIMPAH, HARI YANG DI PENUHI OLEH ORANG-ORANG YANG SANGAT BAIK DAN BERJUMPA DENGAN MEREKA. DAN SAYA TETAP SEHAT SELAMAT MULAI DARI BERANGKAT HINGGA TIBA KEMBALI KERUMAH.

Salam Sukses dan Penuh Berkah

Bambang Sudiono
mindpower-therapist & motivator

telp: o21-8201127
HP : 081319021625 esia :021-93557545

e-mail : sdnbambang@yahoo.com
blog : http://revito.blogspot.com/

2 komentar:

rasweet_forever mengatakan...

Assalamualaikum.wr.wb

Nama saya ratna, 24 tahun, tinggal di medan nge-kost dan masih kuliah. Orangtua saya ada di dumai.
Membaca kisah yang bapak tulis membuat saya terasa teduh menghadapi kesulitan saya saat ini.
Sepeda motor saya baru saja hilang hari kamis,12-03-2009. Hilangnya di parkiran kampus, yaitu di FE USU, medan.
Saya benar2 terpukul dengan kejadian ini. Sempat patah semangat. Sebagai mahasiswi yang berstatus anak kost (dan menganggur tentunya) saya sangat tersiksa jika harus kehilangan sepeda motor pemberian ayah saya itu. Sudah dilaporkan ke polisi dan tentu saja kecil kemungkinan untuk kembali.

Saya saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi. Kebayang tambah beratnya urusan saya jika tidak ada transportasi. Menggunakan transportasi umum tentu saja mengeluarkan biaya yang besar dibandingkan jika menggunakan sepeda motor. Kehilangan sepeda motor bagi saya sama seperti diamputasi. Saya terhambat untuk beraktivitas.
Sempat saya menjerit dalam hati dan bertanya-tanya..., kenapa Allah menguji saya dengan cobaan seberat ini...???
Saya merasa ini tidak adil. Saya tidak mungkin memberatkan orangtua saya karena perekonomian orangtua saya juga lagi diambang krisis. Saya harus memendam semuanya dalam hati saja.

Saya sangat putus asa pak. Sempat terpikir cara pintas yang ingin saya tempuh untuk mendapatkan biaya, yaitu jual diri. Memang terdengar sangat memalukan. Tapi hati kecil ini berontak pak, tak tau harus bagaimana lagi. Minta bantuan ke orangtua sudah tidak mungkin, meminjam ke teman juga ga tau harus ganti pakai apa nantinya. Dulu saya sempat bekerja di bursa saham sebagai pialangnya, tapi itu sudah lama sekali. Dan tabungan saya habis untuk keperluan kuliah saya.
Lelaki yang mendekati saya lumayan banyak pak, tapi saya tidak pernah terlintas untuk pacaran. Saya masih punya cita2 besar untuk membahagiakan orangtua saya. Tapi saya sangat tidak berdaya.

Keyakinan untuk menjual keperawanan saya semakin kuat disaat saya tertindas dengan kemiskinan yang saya jalani sekarang ini. Tapi niat itu alhamdulillah belum saya jalankan sampai saat ini. Karena saya masih ragu melakukannya. Saya tak tau sampai kapan masih bisa bertahan. Maaf pak jika saya curhat ke bapak, saya berharap adanya pencerahan dari bapak. Walau bapak tidak akan merespon keluhan saya ini setidaknya saya mencoba berbagi kisah saya. Sebelumnya saya sudah temui ustadz untuk memudarkan niat jelek saya itu pak (jual diri). Sebenarnya saya tidak ingin menempuh jalan itu, tapi hanya itulah yg bisa saya lakukan. Karena saya butuh biaya saat ini, tidak mungkin mencari pekerjaan sementara biaya sehari-hari saya saja sangat minim. Hanya keimanan yg dulu kuat ditanamkan orangtua saya sajalah yg membuat saya masih berpikir ulang berkali-kali sebelum menempuh jalan hina itu. Karena dulu saya 12 tahun disekolahkan madrasah selain sekolah umum.

Menurut bapak bagaimana atas kasus saya ini? Tolong bantu beri pencerahan ke saya pak. Kalaupun niat jual diri itu saya urungkan, kira2 apa solusi yang bisa saya jalankan pak agar saya tidak sampai berbuat negatif itu.
Saya tulis email ini ke bapak jam 2 malam. Ya, saya internetan di kamar kos saya. Saya belum bisa tidur hingga saat ini. Uang di dompet saya tinggal 200ribu. Dan itu hanya akan tahan beberapa hari ke depan dengan pengeluaran saya saat ini sangat banyak. Karena saya harus bolak-balik kampus-perusahaan tempat riset dan kos. Biaya terasa berat karena saya tidak memiliki transportasi lagi.

Modem untuk internetan ini saya dapatkan dari salah seorang kenalan di dunia maya yang mengirimkannya untuk saya. Dia bilang saya berbakat menulis. Dia lihat itu dari tulisan yang ada di blog saya. Kalau bapak ingin mampir silahkan dengan segala hormat... www.rasweetforever.blogspot.com
Beliau memberikan modem internet ini ke saya dengan persyaratan agar saya harus selalu mencari ilmu positif dan terus menulis tentang apapun, katanya.

Saya harap dengan penjelasan saya yang panjang lebar ini maka bapak bisa membantu saya menemukan solusi yang tepat untuk saya. Jujur saja pak, semenjak sepeda motor saya hilang hingga hari ini saya mulai bolong-bolong menunaikan sholat. Saya tidak tau kenapa seperti itu. Tapi pernah saya dengar dari guru madrasah saya bahwa kemiskinan rentan untuk menjadikan seseorang itu kufur. Saya tak ingin seperti itu, tapi motivasi dalam diri saya terlalu lemah untuk melaksanakannya dalam kegiatan nyata di sehari-hari.
Sekian, terimakasih pak.

Wassalamualaikum wr.wb

sandra teha mengatakan...

duh....pa....oke!!!
pa saya ingin belajar hipnotis untuk terapi mengajar saya...karena dikampung saya banyak yang kurang dalam cara bberpikirnya...pak bisa bantu?sandra 0813127721314